Minggu, 21 Februari 2016

Dialektika Hubungan

"Dilematis berkepanjangan". Ungkapan itu mungkin salah satu yang saat ini menggerogoti benak. Sembari berpikir, bertindak adalah jalan menuju kebenaran berpikir.

Menjalani hubungan dengan berbagai macam hambatan, kedekatan yang menjalin rasa penyebab utama dilema itu terjadi. Semua berawal dari pertemanan biasa yang menjanjikan kepedulian yang berubah menjadi sebuah kesalahan, ketika kepedulian menjadi rasa ingin memiliki yang mendominasi.

Tidak memilihpun adalah sebuah pilihan! Yaa, saat ini saya tidak memilih apa dan siapapun itu. Menjaga rasa dengan tidak mengungkapkan merupakan pilihan benar untuk saat ini, ketakutan akan tidak dijadikan pilihan adalah kendala utama dan memang benar kalau saat ini saya sedang menjalani hubungan dengan seseorang yang bulan februari ini memasuki bulan ke-20 kami menjalani hubungan.

Kedekatanku dengan beberapa wanita sempat membuat keputusan untuk mengkahiri apa yang sedang saya jalani sebelumnya. Tetapi, ternyata pilihan tersebut salah. Sehingga saya kembali berusaha untuk memperbaiki apa yang telah saya jalani sebelumnya.

Sampai saat ini saya masih menjalin kedekatan dengan beberapa perempuan selain paccar saya sendiri. Tapi, bukankah pacaran untuk mencari yang terbaik? Dan pacaran bukan berarti membatasi ruang gerak untuk menjalin kedekatan dengan siapapun.

Hingga sekarang, misteri tentang jodoh belum terpecahkan, bahkan ilmuwan sekalipun mengembalikan ke pencipta perihal jodoh. Jodoh itu tidak perlu terlalu diambil pusing,  masalah jodoh itu tidak akan lari kemana. Tetap jalin kedekatan dengan siapapun, belajar tentang berbagai karakter, belajar bagaimana menjalin hubungan yang baik dan tentunya belajar berumah tangga sederhana kalau kalian beruntung :D:D

Rabu, 28 Januari 2015

Kepekaan Sosial

Membahas mengenai kepekaan sosial, yang pertama harus kita ketahui adalah kepekaan sosial itu tersendiri. Adapun kepekaan sosial,yaitu:
1. Kepekaan Terhadap Lingkungan Sekitar
2. Kepekaan Terhadap Sesama Mahasiswa
3. Cara Menimbulkan Kepekaan
4. Kepekaan Sosial Menurut Ahli

Dalam konteks sehari-hari, istilah intelektual biasanya ditujukan kepada orang-orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, menggagas atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan.

Mahasiswa merupakan struktur tertinggi dalam berbagai pembelajaran, dengan berbagai pengalaman empiris dan kemampuannya maka mahasiswa dipandang mempunyai kelebihan dan kedewasaan dalam bersikap dan bertindak dalam menghadapi persoalan.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai kepekaan sosial, yang paling pertama harsu diketahui adalah apa itu mahasiswa.
Menurut Istilah, Mahasiswa terdiri dari dua kata, yaitu Maha = Tidak pernah merasa cukup dan Siswa = Untuk belajar.
Dan menurut Bahasa, Mahasiswa adalah seseorang menjalani semester berjalan dalam sebuah institusi atau universitas.
Sedangkan menurut pengertian sebenarnya, Mahasiswa adalah seorang menjalani semester berjalan dalam sebuah institusi atau universitas yang menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawab mahasiswa.
Harus dipahami bahwa tugas, fungsi dan tanggung jawab mahasiswa bukan hanya belajar. Tetapi sama-sama kita ketahui tugas, fungsi dan tanggung jawab mahasiswa yaiut: 1. Agent of Change, 2. Social of Control, 3. Moral of Force  yang mungkin sebagian dari kita sudah mengerti mengenai hal tersebut.

Namun permasalahan yang timbul sekarang adalah sikap seperti apa yang harus dikembangkan oleh mahasiswa ketika melihat realitas yang sedang berkembang, apa yang harus dilakukan mahasiswa dalam kaitannya dengan peran yang sedang diembannya sebagai intelektual.

Bila merujuk pada pengertian intelektual, maka dengan mudah ditemukan jawaban yang sederhana, yakni mahasiswa sebagai bagian dari kaum intelektual harus membaca untuk memahami realitas sosial yang terjadi disekelilingnya.

Singkatnya, menjadi mahasiswa yang peka terhadap kehidupan sosial butuh Idealisme, Keikhlasan dan yang terpenting adalah sikap tanpa Pamrih karena ukurannya adalah moral. Sedangkan gerakan moral membutuhkan durasi yang lumayan panjang dan harus dijalani dengan sabar.

Maka dari itu perlu dilakukan sebuah usaha bersama untuk dapat membangun kembali jati diri mahasiswa sebagai insan progresif, bukan sebagai intelektual apatis !!! Progresif merupakan sikap yang tanggap dan partisipatif dalam menyikapi setiap realitas disekitarnya, dan yang paling harus dimiliki mahasiswa sebagai insan intelektual.

Soe Hok Gie berkata, "Mahasiswa sebagai intelektual muda harus bisa menciptakan sesuatu yang baru untuk mengatasi keberlangsungan hidup masyarakat, bukan malah sebaliknya yang menjadi SAMPAH MASYARAKAT !!!"

"Mahasiswa yang gemar bersolek dan memperagakan teori tanpa kenal realitas. Malas dalam berdebat dan tidak punya gairah dalam berkarya adalah salah satu penyebab terbesar yang membuat mahasiswa menjadi apatis !!"

"Mahasiswa boleh saja maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar keserjanaan apa saja. Tapi tanpa kepekaan sosial akan realitas lingkungan, mahasiswa hanya tinggal hewan yang menjadi pandai" (Pramoedya Ananta Toer)

Sekian sedikit tentang ringkasan saya mengenai kepekaan sosial, maaf masih banyak kekurangan hehe

Rabu, 19 Juni 2013

Surat Buat Presiden SBY

Pak Presiden yang baik,

Kelak bila harga BBM naik, dengan gagah dan baik hati konon bapak akan memberi kami kompensasi. Bapak akan membuat kami mengantre untuk mendapatkan uang bantuan agar kami tak merasa kesulitan. Tapi, pikiran kami sederhana saja Pak, benarkah Bapak suka melihat kami mengantre panjang mengular dari Sabang sampai Merauke?? Kami tidak suka itu Pak. Kami tak suka terlihat miskin, apalagi menjadi miskin. Kalau memang Bapak punya uang untuk dibagikan kepada kami, pakailah uang  itu, kami rela meminjamkannya untuk menyelamatkan "perekonomian nasional" yang konon sedang gawat itu. Tak perlu naikkan BBM, pakailah uang kami itu. Kami rela meminjamkannya untuk menyelamatkan bangsa !!!

Hidup kami sederhana, disambung lembaran-lembaran uang recehan. Ilmu hitung kami kelas rendahan: berapa untuk makan sehari-hari, uang jajan anak sekolah, biaya transportasi, biaya listrik bulanan, dan kadang-kadang cicilan motor, dispenser atau DVD player. Tak perlu kalkulator. Bila sedang beruntung, kami bisa punya sisa uang untuk jalan-jalan di akhit pekan. Bila sedang sulit, kami tidak kemana-mana, Pak. Kami mencari kebahagiaan gratisan di televisi meski kadang-kadang justru dibuat pusing dengan berita-berita tentang beberapa anak buah Bapak yang korupsi.

Bila perlu, berdirilah di hadapan kami, katakan apa yang negara perlukan dari kami untuk menyelamatkan kegawatan bencana ekonomi negara ini?? Bila Bapak perlu uang, kami akan menjual ayam, sapi, mesin jahit, jam tangan, atau apa saja agar terkumpul sejumlah uang untuk melakukan pembangunan dan penyelamatan perekonomian bangsa. Bila Bapak disandra mafia, pejabat-pejabat yang bangsat, atau pengusaha-pengusaha yang menghisap rakyat, tolong beritahu kami, siapa mereka?? Kami akan bersatu untuk membantumu melenyapkan mereka. Tentu saja, semoga Anda bukan salah satu bagian dari mereka !!!

Kamis, 13 Juni 2013

Sedikit Tentang Kepemimpinan

Menjadi pemimpin itu dianggap enak. Menjadi pemimpin itu dianggap bisa berkuasa.

Tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa untuk bisa menjadi pemimpin yang baik sebenarnya harus pernah membuktikan dirinya pernah menjadi orang yang dipimpin.

Ketika menjadi orang yang dipimpin itu, dia juga bisa menjadi orang yang dipimpin dengan baik. Artinya untuk bisa menjadi pemimpin yang baik harus bisa menjadi anggota yang baik.

Saya meragukan seseorang yang ketika menjadi anggota tidak baik, dia bisa menjadi pemimpin yang baik. Menjadi anggota yang baik itu adalah anggota yang loyal tetapi juga kritis. Anggota yang patuh tetapi juga bisa berfikir mana yang baik dan mana yang tidak baik. Anggota yang selalu bisa memberikan pemecahan masalah bagi atasannya.

Bukan anggota yang selalu merepotkan atasannya, anggota yang selalu membikin masalah pemimpinnya dan anggota yang selalu memberikan persoalan bagi pemimpinnya.

Jadi ketika menjadi anggota, dia harus bisa menjadi anggota yang baik, bukan menjadi bagian persoalan bagi pemimpinnya, tetapi menjadi problem solver bagi pemimpinnya.

Kalau sesorang itu pernah menjadi anggota yang baik dan dalam kurun waktu yang cukup maka kelak dia naik menjadi pemimpin, dia akan menjadi pemimpin yang baik, maka dia bisa mengetahui bagaimana rasanya pernah menjadi anggota.

Dengan demikian dia bisa tahu apa saja yang diperlkukan anggota dan bagaimana perasaan menjadi anak buah. Jadi pemimpin yang baik adalah pemimpin yang pernah menjadi anggota yang baik.

Anggota yang baik adalah calon pemimpin yang baik, anggota yang baik adalah Problem Solver bukan Trouble Maker !!

Rabu, 12 Juni 2013

Celoteh Mahasiswa yang Bosan

Saat ini waktu menunjukkan 08.45 WITA, ini sudah 75 menit dosen tersebut berada dalam kelas dan tak secuilpun tulisan yang saya tuangkan dalam buku sebagai catatan untuk menjadikannya sebuah ide. Selama dia mengajar, sayamalah asyik mendengarkan musik keren di telepon genggam milikku. Mendengarkan musik membuat saya asik sendiri dengan apa yang saya kerjakan dan tanpa terasa saya semakin terlarut dalam alunan musik musik folk yang sebagian besar mendominasi daftar lagu yang saya dengarkan.

Sepuluh menit berlalu dari 08.45 WITA yang artinya 08.55 WITA saya masih asik dengan musik yang saya dengarkan. Sebenarnya saya tertarik dengan mata kuliah ini, cuma dosennya yang mungkin agak kurang menarik untuk didengarkan. Dia cenderung berbicara sendiri dan asik mencatat di papan tulis, sehingga interaksi antar dosen dan mahasiswa tidak terjalin dengan baik. Suasana kelas begitu hening saat ini, bukan karena mereka memperhatikan penjelasan dosen tersebut, melainkan asik dengan yang mereka kerjakan masing-masing.

Sesaat saya mulai memperhatikan mimik satu persatu teman-teman sekelas saya, dalam hati saya tertawa terbahak karena mimik yang seperti ini sebelumnya belum pernah saya lihat sebelumnya. HaHaHaHa hanya itu yang ingin saya lakukan, yaa tertawa terbahak dengan mimik teman-teman yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Tertawa lepas dengan keluguan dan kepolosan wajah teman-teman kelas saya yang hanya berpura-pura memperhatikan padahal sebenarnya mereka sudah sangat jenuh dengan kondisi kelas dan dosen yang sangat membosankan.

Kembali saya asik dengan musik yang saya dengarkan dan tidak peduli dengan apa yang dilakukan dosen tersebut. Yang saya tuangkan dalam buku hanya tulisan tentang celotehan seorang mahasiswa yang bosan dengan kondisi kelas.

Permohonan maaf yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada dosen yang tak ingin saya sebutkan namanya, karena saya tidak memperhatikan dengan alasan BOSAN!! hhe

Harapan saya, semoga yang saya lakukan ini tidak diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa yang lain :)

Salam Pergerakan !! Salam Kebersamaan !!! Dan Salam Solidarity Forever !! Stroongg !!! :))

Polemik Politeknik Negeri Ujung Pandang "Teknik Mesin"






Politeknik tidak lagi menjadi sebuah institusi pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang terdapat dalam Undang Undang Dasar 1945. hal tersebut dikarenakan bnyaknya kepentingan yang bergerak di dalamnya, sehingga tujuan utama dari UUD 1945 itu tidak terealisasi sebagaimana mestinya.

Contoh kecil dari permasalahan tersebut yaitu kegiatan belajar mengajar yang tidak berjalan seperti biasanya. Permasalahan tersebut timbul ketika aspek penunjang untuk lancarnya kegiatan belajar mengajar seperti kegiatan laboratorium atau praktikum banyak terdapat kendala, salah satunya yang menyebabkan terhambatnya kegiatan praktikum adalah ketiadaan alat laboratorium yang katanya rusak dan hilang dicuri.

Faktor lain yang juga menunjang lacarnya kegiatan belajar mengajar utamanya laboratorium yaitu kurang profesionalnya teknisi dalam menjalankan tugas. Profesionalisme teknisi yang menjadi penghambat yaitu teknisi jarang berada di tempat saat proses laboratorium sedang berlangsung sehingga kegiatan praktikum terhambat.

Kami sebagai mahasiswa hanya menuntut hak kami yang seharusnya dipenuhi agar kegiatan belajar mengajar menjadi lancar dan tidak menghambat. Serta tidak ada yang dirugikan lagi karena faktor tersebut.

HIDUP MAHASISWA !!!!

Lubang Untukmu

aku ingin jadi lubang di jalan raya
agar kau melangkah penuh waspada
dan lututmu tak berdarah
seperti masa kanakmu dulu

aku ingin jadi lubang di ibu jari kaos kakimu
agar kau bisa tersenyum saat melepas sepatu
dan lelahmu hilang
dipalung lesung pipimu

aku ingin jadi lubang di dinding kamarmu
agar kau tak pernah luput mengenakan selimut sebelum kau tidur
dan kau aman
memeluk mimpi 

aku ingi jadi lubang tanam bagi mayatmu
agar kau dan aku
bisa sempurna menyatu


Aan Mansyur :)